Monday, 9 April 2018

Allah Menutup Pintu Surga Bagi Penderita Penyakit Ini, Walaupun Melakukan Yang Amal Shaleh




Setiap penyakit yang menimpa diri manusia sejatinya merupakan sebuah ujian dan cobaan dari Allah Ta’ala. Dengan begitu Allah mengetahui siapa saja hamba-Nya yang bisa bersabar. Yang pasti setiap penyakit pasti ada obatnya selama manusia mau berusaha mencarinya.

Namun ternyata ada sebuah penyakit yang selalu ada sejak nabi Adam hingga saat ini dalam diri manusia. Itulah penyakit hati berupa dendam. Penyakit ini paling sering dirasakan manusia tanpa disadarinya. Gejalanya berupa perasaan tidak senang dan sakit hati terhadap orang lain.

Dalam sebuah hadist riwayat Al Hakim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

“Kelak akan menimpa umatku penyakit umat umat terdahulu, yaitu penyakit sombong, kufur nikmat, dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan, dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas),” (HR. Al-Hakim).

Dengan banyaknya perbedaan dalam tingkat strata dan sosial di masyarakat sekarang ini semakin menimbulkan gesekan dan pertikaian. Tak hanya menyebabkan luka secara fisik, namun juga menimbulkan dendam yang berkepanjangan.

Alhasil banyak orang yang berpikir keras untuk bisa melampiaskan dendamnya dengan berbagai cara. Bahkan yang dilarang oleh agama sekalipun seperti menggunakan ilmu hitam dan yang lainnya.

Ketahuilah bahwa Islam melarang seseorang memiliki penyakit hati berupa dendam karena bisa merenggangkan tali silaturahmi. Bahkan orang yang di dalam hatinya masih memiliki dendam tidak akan dibukakan pintu surga sebelum berdamai.

Rasulullah bersabda, “Pintu-pintu surga itu dibuka pada hari Senin dan Kamis, lalu diampunkanlah bagi setiap hamba yang tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah, kecuali seseorang yang antara dirinya dan saudaranya itu ada rasa dendam, lalu dikatakanlah, ‘Nantikanlah dulu kedua orang ini sehingga keduanya berdamai kembali. Nantikanlah kedua orang ini sehingga keduanya berdamai kembali’,” (HR. Muslim).

Dengan keterangan tersebut sangat rugilah orang yang memiliki rasa dendam dalam hatinya dan pentingnya untuk membersihkan hati. Karena orang yang masih memiliki dendam akan tertahan untuk masuk ke dalam surga meski melakukan banyak amal shaleh.

Allah Ta’ala pun telah berfirman bahwa surga merupakan tempat yang tidak ada dendam di dalamnya.

وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ تَجْرِي مِن تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ ۖ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ ۖ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ ۖ وَنُودُوا أَن تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: ‘Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran’. Dan diserukan kepada mereka: ‘ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan’.” (QS. al-A’raf : 43).

Sementara dalam Al Qur’an surat Al Hijr ayat 45-47, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).” (QS. al-Hijr : 45).

ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ

(Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman” (QS. al-Hijr : 45).

وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ

“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS. al-Hijr : 47).

Oleh karena itu hendaknya setiap muslim berintrospeksi diri dan banyak beristighfar. Mohonlah kepada Allah agar bisa menghapus rasa dendam dan menggantinya dengan keikhlasan demi mengharap ridho Allah semata. Wallahu A’lam.

No comments:

Post a Comment